hal yang harus diperhatikan sebelum menikah
Menikah merupakan langkah besar dalam sebuah hubungan. Menikah sangat jauh berbeda pada saat kamu pacaran, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum menikah. Apalagi, nggak sedikit yang menganggap pernikahan adalah sesuatu yang menyenangkan. But remember, kamu harus melihat baik dan buruknya sebelum memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama. Karena keputusan menikah yang tergesa-gesa hanya akan memberikan penyesalan di kemudian hari dan menyebabkan kehidupan pernikahan yang tidak sehat.Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah
National Center Of Health Statistics mencatat kasus perceraian sering terjadi pada pasangan muda dengan umur hubungan pernikahan kurang dari sepuluh tahun. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah, pikirkan dulu hal-hal berikut ini :1. Hati dan Logika Harus Sejalan
sebelum memutuskan untuk menikah, yakinkan diri terlebih dahulu. Pikirkan dengan baik, apakah pacar kamu memang merupakan laki-laki yang baik dan tepat, atau belum? Jangan sampai kamu mengorbankan diri hidup bersama dengan laki-laki yang sebenarnya tidak terlalu kamu cintai atau belum ‘srek’ hanya demi memenuhi keinginan keluarga.
2. Punya Kebebasan
Masalah yang sering terjadi pada pasangan muda adalah kurangnya kebebasan satu sama lain. Biasanya disebabkan oleh pasangan terlalu membatasi waktu untuk berkumpul dengan teman atau bekerja. Bahkan, tidak jarang kamu mengeluh karena tidak punya waktu untuk diri sendiri. So, sebaiknya kamu bicarakan ini dari awal. Buat aturan yang harus disepakati bersama. Asal tidak berlebihan, tidak masalah kok memilih waktu untuk diri sendiri.
3. Urusan Financial
Kondisi ekonomi yang belum stabil bisa jadi pemicu pertengkaran dalam pernikahan. Apalagi pada saat sudah menikah, ada banyak pengeluaran baru yang harus ditanggung bersama. Seperti, tagihan listrik, cicilan rumah dan kendaraan. Maka dari itulah, sebelum memutuskan menikah pastikan dulu kondisi keuangan bersama agar dapat memenuhi beban tersebut.
4. Cerdas Mengelola Emosi
Beberapa pasangan yang sebenarnya belum siap menikah, pasti tidak mendapatkan kebahagiaan. Mereka akhirnya mengalami stress berkepanjangan. Ketika menikah, hal kecil bisa menjadi masalah jika kamu tidak pintar mengelola emosi. Tidak mau kan kehidupan pernikahan hanya diisi oleh pertengkaran saja? Untuk itulah, perhatikan bagaimana pasangan mengelola konflik. Jika kamu dan si dia tidak bisa saling memahami, ada baiknya kamu memikirkan ulang rencana pernikahan.
5. Siap Melepas Segalanya
Menikah itu berarti kamu harus siap melepas segala. Kamu tidak bisa lagi seperti sekarang, domana kamu bisa kapan saja keluar dan bersenang-senang dengan teman-teman, kebebasan dalam memilih teman, dalam beraktivitas, pergi keluar dengan teman dan lain sebagainya. Semua yang harus kamu pikirkan adalah demi kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan kamu aja. Ketika ada teman yang mengajak meninggalkan kewajiban, kamu harus berani menolaknya.
6. Hidup Akan Lebih baik Dengan Adanya Dirinya
Coba ingat-ingat lagi, bagaimana kehidupan kamu dengan atau tanpa dirinya? Jika kehadirannya membuat hidup lebih baik, maka kamu sudah siap menikah dengannya. Hubungan akan awet bila keduanya bisa meraih suatu hal yang lebih baik. Kamu dan si dia harus siap menghadapi hal yang tidak terduga nanti di dalam sebuah rumah tangga.
7. Tidak Merasa Tertekan
Banyak perempuan atau laki-laki merasa tertekan saat menjalani suatu hubungan. Mereka tidak dapat menjalani hidup dengan bebas. Jika pasangan kamu dapat menjamin bahwa dia tidak akan mencampuri masalah kamu dan membiarkan kamu memiliki kehidupan sendiri. Ini adalah tanda yang baik dan positif.
8. Hubungan Intim Bukan Hal Yang Utama
Berhubungan intim menjadi halal ketika menikah, maka dari itu banyak pasangan yang menjadikan alasan utama untuk menikah. Salah. Menikah harus diniatkan untuk beribadah, membangun rumah tangga dan menciptakan anak-anak yang baik. Sebaiknya pikirkan kembalil rencana kamu untuk menikah. Pernikahan membutuhkan komitmen yang lebih besar dari sekedar berhubungan intim.
9. Visi Pernikahan
Apa rencana kamu dan pasangan setelah pernikahan? Apakah langsung memiliki anak atau menunda bebereapa saat? Lalu kira-kira apa tujuan yang ingin dicapai dalam waktu 5 tahun setelah pernikahan bisa membeli rumah atau memiliki usaha sendiri dan naik haji bersama? Semua ini termasuk dalam visi pernikahan. Apakah ada tujuan-tujuan lain yang perlu dibicarakan secara terbuka. Dengan adanya visi, maka keluarga akan berada dalam track untuk mencapai visi tersebut.
0 comments:
Post a Comment